BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 19 September 2013

SOSIOLOGI PENDIDIKAN Tentang DAMPAK POSITIF DARI ADANYA STRATIFIKASI SOSIAL




SOSIOLOGI PENDIDIKAN Tentang DAMPAK POSITIF DARI ADANYA STRATIFIKASI SOSIAL
Oleh : Witry Yulia
STAI-YDI LUBUK SIKAPING


Dalam kehidupan masyarakat stratifikasi sangat berpengaruh. Keadaan ini pernah dikatakan oleh filsuf asal Yunani yaitu Aristoteles, bahwa di dalam tiap negara terdapat 3 unsur lapisan masyarakat, mereka yang kaya sekali, yang ditengah -tengahnya dan melarat.
Adapun definisi Stratifikasi Sosial menurut Pitirim A. Sorokin dalam bukunya “Social Stratification” bahwa setiap lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang teratur. Perbedaan yang dimaksud adalah adanya lapisan berkelas atau heirarki. Sedang menurut Drs. Robert. M. Z Lawang, merupakan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan heirarkis menurut dimensi kekuasaan, privelese, dan prestise.
Dari pengertian diatas jelas bahwa masyarakat itu benar – benar berada dalam perbedaan atau golongan heirarkis. Salah satu contoh yang ada sampai sekarang adalah di masyarakat Bali dimana sistem kasta masih digunakan. Akibat adanya sistem ini akan adanya perbedaan dalam penerimaan hak dan pelaksanaan kewajiban.
Adapun dampak postif dari stratifikasi ini adalah :
1.        Adanya kemauan dari setiap individu di dalam masyarakt untuk bersaing untuk berpindah kasta, sehingga mendorong setiap individu untuk berprestasi, bekerja keras.
2.        Meningkatnya pemerataan pembangunan setiap daerah, baik atas usulan masyarakata di wilayah tersebut atau pemerintah guna menghilangakan kesenjangan sosial.
Pengaruh baik yang akan dibawa dari adanya sistem stratifikasi sosial ini adalah motivasi, yaitu adanya dorongan baik dari dalam maupun dari luar diri seseorang untuk mengejar ketinggalan, untuk melakukan mobilitas sosial sehingga dia bisa menduduk status sosial yang pantas.
Selain itu pengaruh baik dari stratifikasi sosial adalah perubahan sosial menuju arah yang lebih baik dapat berlangsung lebih cepat dikarenakan telah adanya motivasi untuk memperbaiki hidup, dimana akan semakin tercipta sumber daya manusia yang berkualitas kemudian dengan adanya strafikasi sosial maka setiap orang telah memiliki peranan sendiri sehingga sudah sadar akan hak dan kewajiban masing-masing sehingga tidak terjadi pencampuran peranan sosial dan terciptanya ketertiban sosial.
Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi atau berusaha untuk maju karena adanya kesempatan untuk pindah strata. Kesempatan ini mendorong orang untuk mau bersaing, dan bekerja keras agar dapat naik ke strata atas. Contoh: Seorang anak miskin berusaha belajar dengan giat agar mendapatkan kekayaan dimasa depan. Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
Pada umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan sedikit lebih lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi pemerintah masing-masing negara dalam menangani kinerja sistem transportasi yang ada. Pembangunan berbagai sarana dan prasarana transportasi seperti halnya dermaga, pelabuhan, bandara, dan jalan rel dapat menimbulkan efek ekonomi berganda yang cukup besar, baik dalam hal penyediaan lapangan kerja, maupun dalam memutar konsumsi dan investasi dalam perekonomian lokal dan regional.
Kurang tanggapnya pemerintah dalam menanggapi prospek perkembangan ekonomi yang dapat diraih dari tansportasi merupakan hal yang seharusnya dihindari. Mereka yang mempunyai kendaraan lebih bagus atau mewah dari pada yang lain maka akan berkedudukan diatas yang lainnya yang tidak mempunyai kendaraan yang lebih mewah. Mewah tidaknya kendraan dan banyaknya kendaraan pribadi yang dimiliki menempatkan pemiliknya pada status social yang lebih tinggi.


0 komentar: