BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Kamis, 19 September 2013

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM Tentang ILMU PENGETAHUAN DAN PENGEMBANGANNYA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM



MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM Tentang ILMU PENGETAHUAN DAN PENGEMBANGANNYA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Oleh : Witry Yulia
STAI-YDI LUBUK SIKAPING

KATA PENGANTAR


Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah seru sekian alam. Shalawat dan salam semoga tetap dicurahkan kepada Rasulullah Rahmat bagi alam semesta, para sahabat, keluarga dan umatnya.
Makalah ini berjudul Ilmu pengetahuan dan Pengembangannya dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam. Di dalamnya disajikan dari bab I sampai bab III. Bab I yaitu pendahuluan di dalamnya latar belakang, mengambarkan secara umum makalah ini dan tujuan adalah menjelaskan keinginan yang akan dicapai dalam penulisan makalah ini. Untuk Bab II yaitu membahas tentang Ilmu pengetahuan dan Pengembangannya dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam secara detail, untuk kesimpulan pada makalah ini disajikan pada Bab III yaitu menyimpulkan isi dari makalah ini dan menjawab tujuan.
Makalah tentang Ilmu pengetahuan dan Pengembangannya dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam ini semoga bermamfaat, terutama bagi penulis dan pembaca pada umumnya.


Lubuk Sikaping, 07 Oktober 2012


Penulis





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ilmu merupakan petunjuk bagi manusia untuk mengelolah untuk menguasai jagad raya ini. Persoalan apa sebenarnya ilmu pengetahuan (ontologi) telah menjadi perdebatan antara kaum materialis dan kaum idealis. Kaum materialis hanya mengenal ilmu pengetahuan yang bersifat empiris. Sedangkan menurut kaum idealis, termasuk islam, ilmu pengetahuan bukan hanya diperoleh dengan perantara akal dan indera yang bersifat empiris saja, tetapi ada pengetahuan yang bersifat immateri, yaitu ilmu pengetahuan yang berasal dari Allah sebagai Khaliq (pencipta) pengetahuan tersebut.
Al-Qur’an di samping mengandung petunjuk-petunjuk dan tuntunan-tuntunan yang bersifat ubudiyah dan akhlaqiyah (moral), juga mengandung petunjuk-petunjuk yang dapat dipedomani manusia untuk mengolah dan menyelidiki alam semesta.
Intuisi disebut juga makrifah yaitu pengetahuan yang datang dari Tuhan melalui pencerahan dan  penyinaran. Istilah ini sering disebut iluminasi. Dalam islam makrifah diperoleh lewat perenungan dan penyinaran dari tuhan.
Adapun fungsi ilmu pengetahuan secara umum adalah:
1.    Untuk berubudiyah kepada Allah.
2.    Untuk dapat membedakan antara hak dan yang bathil, yang salah dan yang benar.
3.    Sebagai modal untuk mencapai kebenaran dan kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
Dalam teks-teks Islam Qur'an dan Sunnah- dijelaskan tentang sumber dan alat pengetahuan: yaitu Indra, akal dan Hati. Sasaran pendidikan adalah manusia sehingga dengan sendirinya pengembangan dimensi hakikat manusia menjadi tugas pendidikan.

B.     Tujuan
Untuk mengetahui definisi lmu pengetahuan dan pengembangannya dalam perspektif filsafat pendidikan islam





BAB II
ILMU PENGETAHUAN DAN PENGEMBANGANNYA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

A.      PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN
Ilmu merupakan petunjuk bagi manysia untuk mengelolah untuk menguasai jagad raya ini. Menurut Ramayulis Ilmu dari segi bahasa bearti jelas. Jadi ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang jelas tentang sesuatu. Selain itu menurut Gaston Bachelerd Ilmu pengetahuan adalah suatu produk pemikiran manusia yang sekaligus menyesuaikan antara hukum-hukum pemikiran dengan dunia luar.
Persoalan apa sebenarnya ilmu pengetahuan (ontologi) telah menjadi perdebatan antara kaum materialis dan kaum idealis. Kaum materialis hanya mengenal ilmu pengetahuan yang bersifat empiris, dengan pengetian bahwa ilmu pengetahuan hanya diperoleh dengan mengunakan akal atau indera yang bersifat yang bersifat empiris dan terdapat di alam materi yang ada di dunia ini.Sedangkan menurut kaum idealis, termasuk islam, ilmu pengetahuan bukan hanya diperoleh dengan perantara akal dan indera yang bersifat empiris saja, tetapi ada pengetahuan yang bersifat immateri, yaitu ilmu pengetahuan yang berasal dari Allah sebagai Khaliq (pencipta) pengetahuan tersebut. 



B.       SUMBER ILMU PENGETAHUAN
Menurut Ramayulis dkk dalam buku filsafat pendidikan islam, sumber utama ilmu pengetahuan dalam islam adalah Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kebenaran yang lansung disampaikan Tuhan kepada salah seorang hamba-Nya, yang dipilih-Nya, ayang disebut Rasul atau Nabi.
Al-Qur’an di samping mengandung petunjuk-petunjuk dan tuntunan-tuntunan yang bersifat ubudiyah dan akhlaqiyah (moral), juga mengandung petunjuk-petunjuk yang dapat dipedomani manusia untuk mengolah dan menyelidiki alam semesta, atau untuk mengerti gejala-gejala dan hakekat hidup yang dihadapidari masa ke masa. Sebagaimana firman Allah dalm surat Al-An’am ayat 38:
Artinya : dan Tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.
Ayat di atas, memberikan informasi kepada kita bahwa di dalam Al-Qur’an terdapat prinsip-prinsip dasar tentang berbagai aspek kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Oleh karena itu manusia berkewajiban untuk mencari dan mengali dari prinsip-prinsip dasar dalam Al-Qur’an dengan mengukan kemampuan-kemampuan ijtihad dan daya analisa yang terdapatdalam diri manusia. Dengan demikian Al-Qur’an sebagai wahyu Allah terakhir di dunia ini merupakan sumber yang tidak kering-keringnya untuk mengembangkan berbagai bidang kehidupan manusia itu sendiri. Al-Qur’an merupakan ayat Allah beriringan dan berdampingan dengan sunnatullah yang menjadi dasar pergerakan dan perjalanan alam ini.
Sedangkan Bakhtiar A membagi sumber ilmu pengetahuan yaitu empirisisme, rasionalisme, iluminasionisme/intuisionisme. Menurut empirisisme, pengetahuan diperoleh dengan perantara pancaindra. Pancaindra mendapatkan kesan-kesan dari apa yang ada di alam nyata dan kesan-kesan itu berkumpul dalam diri manusia. Seorang empirisisme berpendirian bahwa kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan melalui pengalaman.
Rasionalisme berpendirian bahwa sumber ilmu pengetahuan terletak pada akal. Betul dalam hal ini akal berhajat pada bantuan pancaindrauntuk memperoleh data dari alam nyata, tetapi akallah yang menghubungkan data ini satu sama lain, sehingga terdapatlah yang namanya ilmu pengetahuan.
Intuisi disebut juga makrifah yaitu pengetahuan yang datang dari Tuhan melalui pencerahan dan  penyinaran. Istilah ini sering disebut iluminasi. Dalam islam makrifah diperoleh lewat perenungan dan penyinaran dari tuhan.
Adapun fungsi ilmu pengetahuan secara umum adalah:
1.      Untuk berubudiyah kepada Allah.
2.      Untuk dapat membedakan antara hak dan yang bathil, yang salah dan yang benar.
3.      Sebagai modal untuk mencapai kebenaran dan kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
Sebagaimana Rasulullah bersabda:“ siapa yang bermaksud untuk urusan dunia maka harus dengan ilmu, siapa yang bermaksud untuk keduanya harus dengan ilmu”.(HR. Muslim).
Dalam teks-teks Islam Qur'an dan Sunnah dijelaskan tentang sumber dan alat pengetahuan:
1.             Indra dan akal
Allah SWT. berfirman, "Dan Allah yang telah mengeluarkan kalian dari perut ibu kalian, sementara kalian tidak mengetahui sesuatu pun, dan (lalu) Ia meciptakan untuk kalian pendengaran, penglihatan dan hati ( atau akal) agar kalian bersyukur ". (QS. al-Nahl: 78).
Islam tidak hanya menyebutkan pemberian Allah kepada manusia berupa indra, tetapi juga menganjurkan kita agar menggunakannya, misalnya dalam al-Qur'an Allah SWT. berfirman, "Katakanlah, lihatlah segala yang ada di langit-langit dan di bumi." (QS. Yunus: 101).
2.             Hati
Allah swt. berfirman "Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, niscaya Ia akan memberikan kepada kalian furqon." (QS. al-Anfal: 29)
Maksud ayat ini adalah bahwa Allah swt. akan memberikan cahaya yang dengannya mereka dapat membedakan antara yang haq dengan yang batil. Atau ayat lain yang berbunyi, "Dan bertakwalah kepada Allah maka Ia akan mengajari kalian. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. al-Baqarah: 282).

C.      JENIS-JENIS ILMU PENGETAHUAN
Menurut Burhanuddin Salam, mengemukakan bahwa jenis-jenis ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia ada empat, yaitu:
1.    Pengetahuan biasa, yaitu pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan istilah common sense, dan sering diartikan dengan good sense, karena seseorang memiliki sesuatu di mana ia menerima secara baik. Semua orang menyebutnya sesuatu itu merah karena memang itu merah, benda itu panas karena memang dirasakan panas dan sebagainya.
Dengan common sense,  semua orang sampai pada kenyakinan secara umum tentang sesuatu, di mana mereka akan berpendapat sama semuanya. Common sense (arti keadaan yang biasa) diperoleh dari pengalaman sehari-hari, seperti air dapat dipakai untuk menyiram bunga, makanan dapat memuaskan rasa lapar.
2.    Pengetahuan ilmu, yaitu ilmu sebagai terjemahan dari science. Dalam pengertian yang sempit science diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam, yang sifatnya kuantitatif dan obyektif.
3.    Pengetahuan filsafat, yakni pengetahuan yang diperoleh dari  pemikiran yang bersifat kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian tentang sesuatu. Kalau ilmu hanya pada satu bidang pengetahuan yang sempit dan rigid, filsafat membahas hal yang lebih luas dan mendalam. Filsafat biasanya memberikan pengetahuan yang reflektif dan kritis, sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup menjadi longgar kembali.
4.    Pengetahuan Agama, yakni pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para utusan-Nya. Pengetahuan Agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk Agama. Pengetahuan mengandung beberapa hal yang pokok, yaitu ajaran tentang cara berhubungan dengan Tuhan, yang sering juga disebut dengan hubungan vertikal dan cara berhubungan dengan sesama manusia, yang sering juga disebut dengan hubungan horizontal. Pengetahuan Agama yang lebih penting di samping informasi tentang Tuhan, juga informasi tentang Hari Akhir. Iman pada Hari Akhir merupakan ajaran pokok Agama sekaligus merupakan ajaran yang membuat manusia optimis akan masa depannya. Menurut para pengamat, Agama masih bertahan sampai sekarang karena adanya doktrin tentang hidup setelah mati karenanya masih dibutuhkan.

D.      USAHA PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
Sasaran pendidikan adalah manusia sehingga dengan sendirinya pengembangan dimensi hakikat manusia menjadi tugas pendidikan.
Manusia lahir telah dikaruniai dimensi hakikat manusia tetapi masih dalam wujud potensi, belum teraktualisasi menjadi wujud kenyataan atau aktualisasi. Dari kondisi ‘potensi’ menjadi wujud aktualisasi terdapat rentangan proses yang mengundang pendidikan untuk berperan dalam memberikan jasanya.
Dengan memperhatikan motivasi Al-Qur’an untuk menunut ilmu, cara-cara mendapatkan ilmu dalam islam, dan Al-Qur’an sebagai sumber ilmu pengetahuan, maka lembaga pendidikan islam harus selalu mengali ilmu pengetahuan. Di dalam pengembangan ilmu pengetahuan lembaga pendidikan islam harus mengali ilmu pengetahuan dari sumbernya berupa ayat Quraniyah dan Kauniyah.
Lembaga pendidkan islam harus selalu menanamkan terhadap peserta didik, bahwa usaha untuk mempelajari, mengali dan mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya itu dalam rangka pengabdian kepada Allah SWT sebagai Khaliq (pencipta) ilmu pengetahuan.








BAB III
KESIMPULAN
Ilmu merupakan petunjuk bagi manusia untuk mengelolah untuk menguasai jagad raya ini. Kaum materialis hanya mengenal ilmu pengetahuan yang bersifat empiris, sedangkan menurut kaum idealis, termasuk islam, ilmu pengetahuan bukan hanya diperoleh dengan perantara akal dan indera yang bersifat empiris saja, tetapi ada pengetahuan yang bersifat immateri, yaitu ilmu pengetahuan yang berasal dari Allah sebagai Khaliq (pencipta) pengetahuan tersebut.
Al-Qur’an sebagai wahyu Allah terakhir di dunia ini merupakan sumber ilmu yang akan menyelamtkan manusia dari kehidupan dunia maupun di akhirat. Adapun fungsi ilmu pengetahuan secara umum adalah: Untuk berubudiyah kepada Allah, Untuk dapat membedakan antara hak dan yang bathil, yang salah dan yang benar, Sebagai modal untuk mencapai kebenaran dan kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
Dalam teks-teks Islam  Qur'an dan Sunnah dijelaskan tentang sumber dan alat pengetahuan ; Indra, akal dan hati. Perkembangan zaman harus diikuti perkembangan ilmu untuk memenuhi kehidupan manusia.






DAFTAR PUSTAKA
Anwar, S., 2007, Filsafat Ilmu Al-Ghazali, CV. Pustaka Setia, Bandung.
Bakhtiar, A., 2007,  Filsafat Agama, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Khan, A, S.,2005, Filsafat Pendidikan, CV. Pustaka Setia, Bandung. 
Mustansyir, R., Munir, M., 2001, Filsafat Ilmu, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Ramayulis., Nizar, S., 2009, Filsafat Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta.
Zainuddin, M. 2006. Filsafat Ilmu Perspektif pemikiran Islam. Jakarta. Perpustakaan Nasional: katalog Dalam Terbitan



0 komentar: